Tuesday, July 13, 2010

SMK SG BAYOR menangis

Terasa sekali kehilangannya, tiada lagi jelingan manja tetapi memaknakan, tiada lagisenyuman manis pada awal pagi menyambut kedatangan warga sekolah. Kepulangan beliau ke rahmatullah secara tragis dan tiba-tiba merentap seluruh jiwa kita, meragut segenap harapan dan pergantungan kita.

Seorang pentadbir yang berjiwa bonda kepada kita, walaupun ada ketika kita terasa bahang api kemarahannya, namun semua itu jika nilai secara rasional adalah untuk kebaikan dan keuntungan kita. Bukan kita bersikap hipokrit, bukan tujuan untuk mengampu-ampu tetapi kenyataan tetap kenyataan. Yang baik kita bilang baik, yang elok tetap kita kata baik.

Kita baru saja mula berjinak, baru saja dapat mengikut rentak tari yang dimainkan, kita sudah dapat menerima aliran dan tatacara yang digarapnya. Tiba-tiba tanggal 8/7/2010 pukul 4.40pm kita kehilangan seorang bonda yang berwibawa. Sebak, pilu, sukar percaya bersilih ganti menerawang di minda kita. Pertanyaan demi pertanyaan berolak dalam kotak fikiran. Antara percaya dengan tidak betulkah pengetua kita sudah tiada? Tapi takdir Allah, dengan ketentuan Allah, tidak siapa dapat menahan. Puan pengetua kembali ke rahmatullah. Allah lebih menyayangi allahyarhamah. Kita tidak mampu menahan walaupun sesaat. Hukum alam yang hidup pasti akan mati.

Walaupun jasadnya tiada depan mata kita, tapi jadikan bait-bait nasihat dan visi yang digarapkan oleh allahyarhamah selama ini sebagai wadah yang membakar semangat juang kita terutama dalam pencapaian akademik dan sahsiah pelajar.

Dimana kan kita cari ganti
yang serupa dengan nya
Tak sanggup kita menahan
menangis dan menderita

Dunia gelap menjadi gelita
cahaya indah tiada berguna
keluhan hati kita, tiada suara, tanggisan kita, tiada bernada

tika kita belajar merangkak
tika kita mula mengatur tapak
tika kita terjatuh rebah, tika kita berlari anak
ada tangan memimpin kita
ada tangan memaut kita
ada tangan mengusap manja
ada tangan menggapai segera
tapi kini
kita berlari sendiri
kita berjalan kendiri kita bangun sendiri
kita belajar berdikari
berkat nasihat yang diberi
dorongan dan semangat yang ditaburi
kita jadikan azimat terperi, umpama sinar penyuluh diri

DAMAILAH KAU DI SANA, LATIFAH BT AHMAD, DI SISI TUHAN YANG ESA

1 comments:

AiMaN HaDi said...

amin ya Rabbal'alamin..